Februari 2017.
Malam ini, akhirnya saya memutuskan untuk mengambil kunci yang saya simpan dikotak kaleng bekas biskuit cokelat kesukaan saya. Kunci rumah yang lama sekali terdiam disana sejak oktober tahun 2014 lalu. Rumah yang usang, penuh debu dan sarang labalaba asik bergelayutan dimana mana. Perlu dikunjungi, perlu dibereskan, dan rumput ilalang tinggi perlu untuk dipotongi.
“Dunia memang sempit”. Iya, itu adalah alasan saya akhirnya mengingat bahwa rumah ini ada. Bahwa saya banyak meninggalkan kenangan dirumah ini. Luka dan bahagia mereka ada. Seseorang bertanya pada saya “benarkah kamu penari hujan?” pertanyaan yang membuat saya menolak lupa bahwa “iya” itu saya dan rumah ini masih ada.
Kepada teman, terimakasih telah mengingatkan saya pada rumah usang ini. Terimaksih telah membuat saya akhirnya membuka kembali pintu rumah ini. dan, memang dunia ini begitu sempit. Sungguh sempit.
Hallo februari. Mari kita berziarah kenangan lagi.
mari mulai berceloteh lagi..welcome..
hihihi… iya. semoga moodnya ndak cepat hilang ya.
welcome back, senang tuan rumahnya kembali … ijinkanlah aku punya angan suatu saat bisa menari bersama.. belajar darimu ..
hihihihi. Iya. Semoga moodnya ndak lekas pergi. Semoga kita bisa bersamasama menikmati hujan ya. 🙂